Minggu, 20 September 2020

PENDIDIKAN MENJADI TANTANGAN INDONESIA DI MASA YANG AKAN DATANG

 

PENDIDIKAN MENJADI TANTANGAN MASA DEPAN DAN CARA MENGAHADAPINYA

            Pendidikan merupakan peranan yang sangat penting dalam aspek suatu negara. Tanpa adanya Pendidikan maka tidak adanya suatu negara, bahkan negara yang maju pun memerlukan Pendidikan untuk dikhususkan kepada warga negaranya.

            Pendidikan juga mempunya arti yang lain di masyrakat. Tanpa adanya Pendidikan, maka seseorang tersebut tidak akan meraih masa depannya. Dengan Pendidikan, seseorang yang dulunya anak seorang petani bisa menjadi seorang Arsitektur bahkan Presiden.

            Prinsip pengembangan Pendidikan ini harusnya dimulai secara teratur dan teroganisir dengan baik sampai di masa yang akan datang, dan dikonsepkan secara tanggap dan bertahap jika dimasa pandemi seperti COVID-19 yang terjadi di masa ini.

Lalu, bagaimanakah isu ini bisa menjadi sangat penting dalam suatu negara, terutama dalam Indonesia? Sebelum menilik lebih jauh dari isu Pendidikan di masa depan dalam suatu negara kita juga harus melihat komponen-komponen pendukung dan perangkatnya, diantaranya adalah:

 

1.     Kuantitas dan Kualitas Guru

Guru adalah suatu komponen yang sangat penting dalam Pendidikan, dimana adanya guru disitu ada cahaya terang untuk menghilangkan kebodohan. Namun selama ini banyak beranggapan guru adalah suatu pekerjaan dimana seseorang yang akan berkarier disana tidak akan mempunyai progress yang maksimal dibanding dengan suatu pekerjaan selain guru.

Tetapi masalah kuantitas dari guru di Indonesia mempunyai kekurangan yang signifikan, menurut data yang termuat dalam website PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) di Indonesia masih kurang 1,1 Juta guru pengajar, dan terlebih lagi di wilayah 3T yang masih sangat-sangat minim guru pengajar. Oleh sebab itu, kuantitas guru termasuk dalam isu yang sangat penting buat Pendidikan di Indonesia.

 

2.     Sarana dan Prasarana Pendidikan di Indonesia

Aspek yang selanjutnya juga sangat penting dalam Pendidikan, aspek ini meliputi ada atau tidak adanya bangunan sekolah di Kawasan 3T, atau kelayakan bangunan sekolah tersebut untuk digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar, sarana dalam penyediaan jumlah buku di sekolah, adanya perpustakaan yang layak, wilayah sekolah yang kondusif (dari lingkungan didalam sekolahnya sendiri, sampai di lingkungan luar sekolah). Dan fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran seperti penyediaan proyektor untuk pembelajaran, adanya wifi atau layanan internet yang terjangkau dengan sekolah, dan adanya tempat sampah yang layak di lingkungan sekolah.

Di Indonesia sendiri jumlah sarana dan prasarana sangat tertinggal dari negara-negara tetangganya seperti Singapura. Dengan tertinggalnya sarana dan prasana Pendidikan di Indonesia ini, menyebabkan efek yang lumayan bagi warga negara Indonesia, seperti: Rendahnya mutu output Pendidikan di Indonesia, kenakalan remaja yang terus meningkat dalam artian semakin menyimpang dari norma agama dan Pancasila, dan tidak meratanya Pendidikan di Indonesia disebabkan kurang koordinasi dari pusat ke daerah karena terbatasnya layanan internet disuatu wilayah. Hal ini merupakan bentuk masalah Pendidikan di Indonesia di masa yang akan datang.

 

3.     Kurikulum di Indonesia

Kurikulum merupakan tunjangan guru dalam penyampaian pembelajaran, kurikulum juga merupakan tuntutan yang harus sesuai dengan perkembangan jaman di Indonesia. Di Indonesia penyampaian pembelajaran menurut kurikulum masih sangat terbatas, karena terkendala baik di Sarana dan prasarana, maupun kuantitas serta kualitas tersedianya guru di Indonesia.

 

Bagaimana sih cara kita menghadapinya? Dengan cara mengubah strategi pembelajaran baik dari pihak guru maupun peserta didik itu sendiri. Strategi pembelajaran ini bertujuan untuk peserta didik agar lebih mencerna dan mengerti apa yang telah disampaikan oleh guru, dan gurupun juga harus melakukan pengubahan strategi dengan cara mencoba kegiatan pembelajaran diluar kelas. Aktivitas pembelajaran diluar kelas juga dapat digunakan untuk guru menambah ilmunya kepada para siswa yang selama ini tidak diajarkan didalam kelas, selain dengan cara mengubah strategi pembelajaran, para peserta didik diwajibkan untuk sesering mungkin dalam literasi buku. Dan yang terakhir dalam menghadapi ini Pendidikan di Indonesia ini adalah membuat suatu wadah di setiap daerah untuk menyampaikan pendapatnya dan akan disampaikan kepada Menteri Pendidikan Indonesia, serta pemerintah pusat memfokuskan  daerah 3T untuk pemerataan Pendidikan dari segala aspek.

Jumat, 03 Februari 2017

Cara Mudah Membuat " Green Water " dengan Media Sederhana 100% Berhasil

CARA MEMBUAT GREEN WATER DAN KULTUR KUTU AIR

 

Apa yg dimaksud Green Water? Green Water adalah Air yg berwarna hijau,didalam air tersebut mengandung alga atau micro-alga yg berguna untuk makanan kutu air. Apa itu kutu air? kutu air adalah sejenis hewan air yg hidup di danau, sungai, rawa, empang. Berwarna merah-coklat, ukurannya kurang sangat kecil dan hidup berkelompok. Biasanya kutu air di cari untuk pakan anakan ikan hias (contoh: ikan cupang, koi, dan lain-lain), karena mengandung banyak protein yg bagus buat pertumbuhan anak-an ikan.

Disini saya akan membagikan Cara membuat Green Water untuk Kultur kutu air (Daphina sp) dengan media sederhana dan tingkat keberhasilan hampir 100%. Sangat higenis dan bisa dicoba di daerah perkotaan,atau lahan sempit. 
  
*Bahan membuat Green Water sebagai berikut:

1. Air bekas ikan atau air sumur (lama/baru terserah sesuai kebutuhan)
2. Botol bekas air mineral (1liter atau lebih) 4 botol
3. Ember
4. Pelet ikan (1 kilogram)

*Cara membuat Green Water sebagai berikut:
 
1. Hancurkan pelet  hingga menjadi bubuk lalu tambahkan tepung udang atau abon udang (1/4kg) yg  sudah dihaluskan, kemudian aduk hingga merata dan simpan hingga 2-3 hari atau bisa juga hanya memakai pelet saja, tetapi peletnya yang sudah tidak digunakan lagi atau pelet 3 bulan keatas dan jangan lupa dihancurkan hingga menjadi bubuk.
2. Masukkan 2-3 sendok makan pelet (yg sudah dihaluskan) kedalam botol bekas air mineral, dan masukkan 1/2 liter air atau secukupnya ke dalam botol tersebut kemudian aduk hingga merata, tetapi jangan terlalu encer.
3. Kemudian sediakan 3 buah botol mineral bekas (Ujung alias kepalanya sudah dipenggal), setelah itu isi air setengah botol dan masukkan pelet yg tadi sudah diaduk kedalam botol-botol tersebut sama rata. Kemudian Jemur selama 1 minggu dibawah sinar matahari. Biasanya di hari 3-4 air sudah berwarna hijau muda tanda alga mulai berkembang dan akan menjadi hijau tua semakin harinya.
4. Kalau sudah 1 minggu, siapkan 1 buah ember, kemudian isi air 1/2 ember (Jangan air PDAM/Baru, usahakan air sumur atau air endapan 1-2 hari) lalu masukkan 3 botol Green Water  kedalam ember tersebut, lalu masukkan bibit kutu air kedalam ember tersebut. Tempatkan ember tadi ke tempat yg panas atau dibawah sinar matahari.

Sekian dari saya,
Terima kasih atas kunjungannya.